Advertisement here

Imunisasi DPT : Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

vaksin-dpt-doktersehat

Imunisasi DPT apa itu? Imunisasi DPT ialah imunisasi yang memakai vaksin DPT (difteri, pertusis, dan tetanus). Imunisasi DPT buat apa? Imunisasi DPT dilaksanakan untuk menahan berlangsungnya penyakit difteri, tetanus, dan pertusis.


Baca terus untuk ketahui selanjutnya mengenai imunisasi DPT terhitung info mengenai apakah itu vaksin DPT, wujud sediaan, langkah penyuntikkan, tanda-tanda imunisasi DPT, kontraindikasi vaksin DPT, faedah imunisasi DPT, jumlah imunisasi DPT, dan efek imunisasi DPT.

  • Nama: Imunisasi DPT
  • Kelas Therapy: Vaksin dan Antisera » Vaksin Difteri » Dengan Tetanus dan Pertusis (Trivalent) » Difteri, Tetanus, Pertusis
  • Monografi Obat: Difteri, Tetanus, Pertusis

Apa Itu Imunisasi DPT?


Imunisasi DPT adalah imunisasi yang memakai vaksin virus hidup yang mengandung toksin kuman difteri, pertusis, dan tetanus yang sudah di hilangkan karakter toksinnya. Walau toksinnya sudah lenyap tapi vaksin itu bisa menggairahkan pembangunan zat toksoid atau anti.Imunisasi DPT adalah program imunisasi harus yang ditargetkan oleh pemerintahan untuk tekan penebaran penyakit difteri, tetanus, dan pertusis.

Tahapan Pemberian Vaksin DPT


Penyuntikan vaksin DPT membutuhkan beberapa tahap. Tahapan pertama penyuntikan vaksin DPT cuman sedikit saja karena baru tahapan pengenalan. Organ-organ badan mulai aktif untuk bikin zat anti walau tidak banyak. Tahapan ke-2  dan ke-3 , imunisasi DPT dilaksanakan dalam jumlah yang meningkat. Ini mempunyai tujuan supaya organ-organ badan terangsang untuk membuat zat anti yang cukup hingga sanggup membuat perlindungan badan dari gempuran difteri, tetanus, dan pertusis.

Langkah Penyuntikan Imunisasi DPT


Wujud sediaan vaksin DPT sama dengan wujud sediaan vaksin lain pada umumnya. Vaksin DPT ada berbentuk cairan injeksi. Cairan injeksi vaksin DPT ini akan diberi secara intramuskular (injeksi atau suntikan ke otot). Suntikan vaksin DPT diberi dengan menyuntikkannya ke bawah kulit pada salah satunya segi lengan. Penyuntikkan vaksin DPT harus dilaksanakan oleh tenaga kesehatan professional untuk menghindar kekeliruan tehnis dalam memberinya suntikan vaksin DPT.

Baca : Daftar Merek Kosmetik Halal Berkualitas Yang Aman

Vaksin DPT untuk Siapa?


Vaksin DPT ditujukan untuk anak semenjak umur lebih dari dua bulan sampai 18 tahun. Pada anak umur dua bulan sampai tujuh tahun, vaksin DPT yang diberi ialah vaksin DTaP atau DTwP. Ini sebagai tahapan awalnya penyuntikan vaksin DPT. Beberapa anak yang berumur 7 sampai 18 tahun, imunisasi DPT digerakkan berbentuk vaksin Td (tetanus dan difteri) atau Tdap (tetanus toxoid, reduced diphteria toxoid, dan acellular pertusis vaccine adsorbed). Vaksin Td dikasih ke anak umur lebih dari tujuh tahun yang kontraindikasi dengan elemen pertusis. Ini mempunyai tujuan supaya resiko peristiwa pasca-imunisasi karena toxoid difteri berkurang.

Tanda-tanda Imunisasi DPT


Pemberian imunisasi DPT harus sesuai tanda-tandanya. Tanda-tanda penerapan imunisasi DPT dasar untuk anak mulai umur dua bulan sampai 7 tahun. Anak umur lebih dari tujuh tahun sampai 18 tahun ialah tanda-tanda penerapan imunisasi DPT tahapan selanjutnya.

Kontraindikasi Vaksinasi DPT


Ada anak-anak yang tidak dapat memperoleh vaksinasi DPT. Ini karena anak itu mempunyai kontraindikasi yang mengandung yang berada di dalam vaksin DPT. Anak yang hipersensitif pada elemen vaksin DPT tidak bisa terima vaksin DPT. Vaksin DPT jangan diberi pada anak yang mempunyai kisah ensefalopati dengan catatan jika etiologinya yang tidak dikenali sepanjang 7 hari sesudah penyuntikan vaksin yang memiliki kandungan pertusis.

Peringatan Pemakaian Vaksin DPT


Jika anak Anda sedang pada keadaan demam kronis yang kronis karena itu seharusnya penyuntikan vaksin DPT diundur dulu. Hati-hatilah dalam melakukan imunisasi DPT bila anak menanggung derita masalah pendarahan atau trombositopenia.Ini karena efek imunisasi DPT dapat mengakibatkan pendarahan karena tehnik penyuntikan intramuskular yang salah. Orang dewasa, ibu hamil, dan ibu menyusui tak perlu memperoleh vaksin ini. Beberapa anak yang terima therapy imunosupresif atau alami pengurangan kekebalan seharusnya harus memperoleh vaksin DPT secara hati-hati. Ini karena penyuntikan vaksin DPT pada anak dengan kekebalan badan kurang kuat membuat tanggapan kekebalan jadi tidak maksimal.

Faedah Imunisasi DPT


Faedah imunisasi DPT untuk tekan menyebarnya pandemi penyakit difteri, tetanus, dan pertusis.Pelaksaan imunisasi DPT bisa turunkan resiko dan menahan terserang penyakit difteri, tetanus, dan pertusis.

Jumlah Vaksin DPT


Penyakit difter, pertusis, dan tetanus dapat dihindari dan di turunkan factor resikonya bila anak memperoleh vaksin DPT dengan jumlah yang pas sama sesuai keadaannya. Jumlah vaksin DPT ialah 0,5 mL untuk tahapan pengenalan sekitar 3 kali.

Penyuntikan vaksin DPT booster mempunyai jumlah yang berbeda. Jumlah booster vaksin DPT semakin besar dari jumlah vaksin DPT primer. Penerapan vaksin DPT booster dilaksanakan bila anak sudah berumur 2 sampai 6 tahun.

Dampak Samping Imunisasi DPT


Sama dengan pemakaian beberapa obat, penerapan imunisasi DPT bukan usaha kesehatan yang sempurna. Penerapan imunisasi DPT yang tidak sesuai dengan proses atau ada reaksi berlainan pada anak dapat memunculkan efek tertentu.

Imunisasi DPT dapat memunculkan efek yang berat dan enteng.Efek imunisasi DPT yang enteng ialah demam, diare, dan munta pada anak. Anak akan menangis lumayan lama sampai lebih dari 3 jam karena rasakan ketaknyamanan sesudah disunti vaksin DPT.

Selera makan anak akan menyusut dan cepat mengantuk saat telah stop menangis. Kekeliruan tehnis di saat menyuntikkan vaksin DPT dapat memunculkan efek berbentuk abses subkutan atau ulserasi.


Hal itu akan membuat tempat badan anak yang disuntik berasa sakit atau ngilu, lebam, dan kemerahan.Bagaimana dengan efek imunisasi DPT yang berat? Di tingkat yang berat, efek dapat berbentuk tangisan yang luar biasa lebih dari 4 jam, kejang-kejang, tidak sadar diri, ensefalopati, dan terguncang.

Sumber:
  1. PIONAS-BPOM. Difteri, Tetanus, Pertusis. http://pionas.pom.go.id/monografi/difteri-tetanus-pertusis [diakses pada 6 Maret 2019]
  2. dr JB Suharjo BC Sp.PD, dkk. 2010. Vaksinasi, Cara Ampuh Cegah Penyakit Infeksi. Yogyakarta: Kanisius.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
Related Post
info